Update Runtutan Perjalanan Nelayan Berombang Sebelum Meninggal Diduga Dibunuh

Katapublik Labuhanbatu, Sebelumya diberitakan penemuan jenazah pada selasa, (06/08/2024) di perairan Tanjung Bagsi Tengah, Sei Baru, Kecamatan Panai Hilir, Kabupaten Labuhanbatu, sekitar pukul 14:00 Wib. Alm. Budi dan Alm. Rojab merupakan warga Dusun II, Desa Sei baru, yang selama ini bekerja sebagai nelayan penangkap sotong dengan menggunakan alat tangkap Cincan.

Sebelum kejadian tersebut, pada minggu (04/08) malam, inisial BN yang merupakan satu kampung dan juga penangkap sotong datang kerumah korban pukul 21:00 Wib. BN mengajak Alm. Budi kelaut dan disaksikan oleh Nur Ainun yang merupakan istri korban.

“ayokla kelaut kita, Cincan ken kang sosormu sapancang,” kata BN, didengar oleh istri Budi.

“Senin (05/08) sekira pukul 05:00 pagi, Alm. Budi berangkat dari rumahnya bersama Alm. Rojab. Pasalnya, selama ini BN bukanlah merupakan teman dekat Alm. Budi dan belum pernah sama sekali datang kerumahnya. Sepengetahuan istrinya, Budi dengan BN selama ini tidak bersicocokan dikarenakan persoalan kerja dilaut.

Sebelum kematian Alm. Budi dan Rojab ada 4 orang nelayan melapor ke Kadus Dusun I, Sei Baru, karena cincan mereka diambil oleh Alm. Budi. Namun tidak ada penyelesaian hingga Alm. Budi ditemukan mengapung dilaut. Keempat orang tersebut, diantaranya warga Desa Sei Baru dan tiga lagi warga luar Desa Sei Baru yang merupakan teman BN, mereka juga nelayan pencari sotong (Cincan).

Pada hari Senin (05/08) sekira pukul 15:30 Wib, Ijal warga Desa Sei Baru, yang merupakan tetangga Alm. Budi dan juga nelayan pencari sotong (Cincan). Ijal sempat bertemu dengan Alm Budi dan Alm Rojab tepatnya di depan Kuala Sungai Baru.

“Pas lewat saya melihat Alm. Budi dan Alm. Rojab diatas sampan mereka, Alm. Budi memanggil saya, dan saya datangi sampan mereka, Alm. Budi menitip uang 100 ribu kepada saya, meminta untuk dikasikan kepada orang rumahnya, selanjutnya saya mengarah pulang dan melihat sampan Alm. Budi dan Alm. Rojab mengarah ke Sei Berombang,” ucap Ijal kepada Penasehat Hukum (PH) korban.

Pada hari senin (05/08) pukul 16.00 sore, Budi bersama Rojab dan BN bersama SP Mereka berangkat bersama menuju kearah perairan Tanjung Bangsi. Dalam perjalan mereka sempat memancing, Kemudian sekira pukul 22.00 Wib mereka bergegas mengarah tempat penahanan Cincan.

Sementara Alm. Budi bersama Rojab berangkat terlebih dulu, dan BN bersama SP menyusul ke tempat penahanan Cincan. Kemudian hingga tiba di lokasi mereka terpisah. Namun secara tiba-tiba BN melihat ada 2 sampan dari arah timur dengan kencang ingin menabrak sampan BN dan SP namun tidak kenak, dan mereka berbalik lagi namun tidak juga mengenai sampan mereka dan untuk ketiga kalinya sampan BN dan SP ingin ditabrak. Lalu BN berteriak berkata “aku ika si BN”. Sementara 2 sampan yang ingin menebrak tersebut langsung pergi.

BN melihat ada lima orang diatas sampan dan salah satu diantaranya dikenal oleh BN yang bernama Sulong.

“Satu urang en kukonal torusla, karena banyak bonarpun ku konal bingung aku kang jadinya. satu en bisa jadi padoman ku bagenla. Sama sama mayenter la kai, jadi tanampak ku lah mukaknyen. Urang en senter urang en pulak harga dua ratus lewat en. Awak senternya sembilan puloh ribu,” Papar BN.

Lanjutnya, “Saat dori kejadian en agak agak apalah badanku rasaku bagen lah. Cuman kan awak berusaha jua dilaut, mati matilah bagen parasaan ku, dari pada mati dudok elok mati bajuang.

“Kolok namanya digolar – golar urang entong pulaknya kah, Sulong nyurang en,” ungkap BN kepada PH korban.

Karena melihat angin barat akan turun BN dan SP langsung mengarah pulang, sesampainya di Desa Sei Baru, senin (06/08) sekira pukul 04:00 pagi. BN dan SP melapor ke Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) sekira pukul 10.00 wib pagi, bahwa mereka ingin ditabrak dilaut.

Seminggu sebelum kejadian BN sempat di ingatkan oleh Tahan warga Lingkungan 6, Sei Berombang, yang juga nelayan pencari Cincan.

“Jangan Kau Kelaut Malam,” ucapan Tahan kepada BN, namun BN tetap melaut dan mengajak Alm. Budi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *