Katapublik Medan, Kombes Pol Gidioen Arif Setyawan resmi menjabat sebagai Kapolrestabes Medan menggantikan Kombes Pol Dr. Teddy Jhon Sahala Marbun, Pergantian tersebut tertuang dalam surat Telegram Kapolri nomor : ST/2098/IX/KEP/2024.
Menyambut Kombes Pol Gidieon sebagai orang nomor satu di Polrestabes Medan, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Medan turut berpartisipasi memberi ucapan selamat.
“Selamat datang kami ucapkan di Kotanya para ketua, semoga kedatangan Kapolrestabes baru membawa perubahan signifikan di Kota Medan,” ucap Bung L. Indra Jati Sinaga pengurus Cabang GMNI Medan.
GMNI Kota Medan menyampaikan beberapa Pekerjaan Rumah (PR) yang harus segera ditangani yaitu diantaranya, begal, curanmor, narkoba dan Judi Online yang sampai detik ini masih belum diselesaikan oleh Kapolrestabes sebelumnya. GMNI Medan mengingatkan dan meminta Kapolrestabes baru bertindak tegas dan serius menangani persoalan tersebut.
Kami melihat dan memahami, berdasarkan data RMP Pusiknas Bareskrim Polri sejak Januari hingga Mei 2024, jumlah korban kriminalitas (Begal) dan pencurian dengan kekerasan mencapai 2.097 orang dan mirisnya. Jika dilihat data kriminalitas khusunya di Provinsi Sumatera Utara, menjadi kasus yang paling tinggi dan jika diperkecil lagi wilayah Kota Medan menjadi Kota paling tinggi kasus kriminalitas dan 65 persen adalah pengguna narkoba.
Lebih lanjut, menurut data yang dihimpun dari Badan Narkotika Nasional (BNN) tahun 2024, Sumatera Utara merupakan peringkat pertama pengguna narkoba di Indonesia yakni sebanyak 1,3 juta jiwa. Jika dilihat dari statistik tersebut, bukan rahasia umum bahwa Kota Medan sebagai Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara menjadi salah satu Kota dengan kasus narkoba dan kriminalitas paling tinggi.
“Kapolrestabes nantinya harus tegas dan mempunyai solusi kongkrit untuk memberantas tindak kriminal di Kota Medan, dan menjalankan perannya untuk menjaga ketertiban dan keamanan sebagaimana yang di inginkan oleh Kapolri dan masyarakat,” tegasnya.
Selain itu GMNI Kota Medan juga mengimbau kepada Kapolrestabes Medan dalam melakukan tindakan terhadap pelaku kejahatan itu untuk tetap berpedoman pada aturan yang berlaku.
Selanjutnya, selamat bertugas dan berharap kepada Kapolrestabes yang baru ditugaskan di Kota Medan memang betul-betul mampu menyelesaikan persoalan yang ada di Kota Medan, bukan cuma omon-omon saja. Apalagi ada kepentingan politik dibalik perpindahan penugasan di Kota Medan, itu sangat tidak etis dan tidak dinginkan,” papar Jati.
“Kami berharap tidak ada kepentingan politik apapun, termasuk urusan keberpihakan kepada salah satu paslon dimomen pilkada Kota Medan dan Sumatera Utara,” tutupnya.