Kembali Berprestasi, Mahasiswa Budidaya Perairan Universitas Asahan Menangkan PKM-PM

Katapublik Batubara, Mahasiwa budidaya Perairan yang diketuai oleh Syafrida Br Tambunan dan anggota Nurhadi, Juan Ringgo Sihotang, Tiara Darma Sari Gultom, Robiatul Adawiyah. Pembimbing Rumondang Tampubolon S.Pi., M.Si. Yang didanai oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi kembali berprestasi memenangkan PKM-PM.

Mitra pada pelaksanaan PKM-PM adalah anak-anak wilayah pesisir yang berada di Desa Gambus Laut.

Secara administratif Desa Gambus Laut terletak di Kecamatan Lima Puluh Pesisir Kabupaten Batu Bara Provinsi Sumatera Utara. Anak-anak yang akan dibina oleh tim PKM merupakan anak-anak pesisir.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Batu Bara dan para pencinta mangrove setempat yang meliputi penyuluhan dan penanaman kembali pohon mangrove, namun hingga saat ini tindakan-tindakan yang merusak ekosistem mangrove masih sering terjadi. Hal ini dilakukan oleh masyarakat karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang fungsi mangrove.

Tindakan ini menunjukkan bahwa meskipun telah dilakukan upaya-upaya perlindungan, namun tindakan- tindakan merusak terhadap ekosistem mangrove terus terjadi secara berkelanjutan selama puluhan tahun.

Hal ini mengindikasikan bahwa terjadi regenerasi dari tindakan pengrusakan ekosistem mangrove, hal ini disebabkan kurangnya pendidikan mengenai laut sehingga masyarakat pesisir memiliki pemahaman yang terbatas mengenai praktik-praktik yang berkelanjutan untuk menjaga kesejahteraan laut.

Pendidikan dasar mengenai laut, (Ocean Literacy), merupakan pendidikan yang harus dimiliki oleh anak-anak di pesisir.

Kegiatan PKM- PM dengan judul “Pustaka Anak Luat: Meningkatkan Ocean Literacy Anak-Anak di Kawasan Pesisir Desa Gambus Laut, untuk Menciptakan Generasi Peduli Laut”.

Tujuan dari pengabdian ini untuk meningkatkan pendidikan mengenai laut (Ocean Literacy) dan meningkatkan pengetahuan tentang fungsi dan manfaat mangrove. Sehingga diharapkan anak-anak pesisir akan menjadi agen perubahan yang lebih peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan laut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *